Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 di negaranya telah berakhir.
Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara saat membuka Detroit Auto Show dan disiarkan pada Senin 19 September 2022.
Pameran otomotif itu digelar kembali untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Menurut Biden, kondisi sekarang sudah berubah di mana semua orang dalam kondisi baik dan tidak ada lagi yang mengenakan masker.
Dia mengatakan itu sambil berjalan di arena pameran.
“Kita masih memiliki problem dengan Covid-19, kita masih begitu banyak yang harus dikerjakan untuk itu, tapi pandemi sudah berlalu,” katanya.
Sejumlah ahli epidemiologi di Amerika Serikat setuju pandemi saat ini sudah jauh lebih ringan daripada dua tahun ke belakang.
Kondisi saat ini ditandai dengan telah tersedia akses ke vaksin dari penyakit itu, perawatan yang lebih baik dan sebagian besar populasi yang sudah pernah terinfeksi.
Meski begitu, mereka memberi catatan bahwa angka kematian, sekalipun juga sudah lebih rendah namun tetap relatif tinggi jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Selain itu, masih ada ketidakjelasan tentang masa depan dari infeksi virusnya.
Bill Hanage, associate professor epidemiologi di Harvard University, mengatakan salah satu cara untuk mengetahui pandemi sudah berakhir adalah ketika kelebihan angka kematian (excess mortality) sudah tidak terjadi lagi.
Tapi inipun tak akan lepas dari komplikasi faktor lain, seperti kualitas layanan kesehatan.
Jennifer Nuzzo, epidemiolog dan Direktur Pusat Pandemi di Brown University mengatakan yang sama.
“Menurut saya pandemi sudah berakhir ketika Covid-19 tak lagi mampu mengganggu kehidupan kita,” katanya.
Sedangkan David Dowdy, ahli epidemiologi dari Johns Hopkins University, malah tak yakin apakah ada definisi yang bermakna dari sebuah pandemi ketika dia akan segera berakhir.
Dan, untuk saat ini, menurutnya, akan sangat prematur untuk mengatakan pandemi sudah berlalu.
Dowdy menyatakan penting untuk mengakui kalau saat ini Amerika sedang berada dalam sebuah fase baru dari Covid-19, di mana angka kasus aktif (rawat inap di rumah sakit) dan kematian telah konsisten rendah selama lima bulan.
“Tapi tetap saja masih ada ketidakjelasan tentang apa yang akan terjadi saat musim dingin nanti, dan angka kematiannya juga masih cukup tinggi di atas level sebelum pandemi.” Secara statistik, Amerika Serikat mencatat rata-rata kasus harian Covid-19 sebesar 58.557 dengan 27.111 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.418 di ICU pada sepekan belakangan.
Selama sebulan terakhir, jumlah kasus barunya terakumulasi hampir 2 juta dan mereka yang meninggal lebih dari 12 ribu orang.
Jumlah kasus baru itu tertinggi kedua di dunia setelah Jepang, tapi untuk angka kematiannya menjadi yang tertinggi dari antara data yang dilaporkan negara lainnya.
Jepang, misalnya, melaporkan angka kematian yang separuhnya dalam periode yang sama–dari 3,22 juta kasus baru.
Total kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat, per Rabu malam 21 September 2022 waktu Indonesia, sudah menginjak angka 95,77 juta dengan 1,05 juta jiwa tak tertolong.
ZAHRANI JATI HIDAYAH, REUTERS, JHU, FACTCHECK